By : Marsigit
Reviewed by: Ryan Nur Hidayat
Kegiatan pembelajaran matematika tidak semudah yang dibayangkan, akan tetapi harus teliti dan cermat mempertimbangkan konsep psikologi anak, pengembangan kemampuan, pengalaman, dan strategi menyelesaikan masalah. Sebagai seorang guru matematika haruslah memiliki pola pikir matematis yang juga menggunakan metode yang matematis pula.
Untuk peningkatan pendidikan, perlu diadakan suatu kajian penelitian. Dal hal ini penelitian yang bertujuan untuk mengenalkan siswa untuk mengembangkan metode yang matematis dalam pembelajaran luas silinder tegak, bola, dan volume kerucut tegak. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dalam Lesson Study di dua kelas yaitu kelas 8A dan 8B SMP. Instrumen penelitiannya terdiri dari: kuesioner, wawancara, observasi, dan VTR (Video Tape Recorder).
Dalam Lesson Study, peneliti harus mencari untuk menemukan proses di mana guru sedang berusaha mengenalkan metode pembelajaran luas silinder tegak, bola, dan volume kerucut tegak yang matematis.
Hasil penelitian Lesson Study pada siswa kelas 8 SMP ini dapat dinyatakan tentang metode pembelajaran yang matematis melalui skema kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Pengkonsepan dan pemahaman masalah
Siswa memanipulasi model yang konkrit dari silinder tegak, bola, dan kerucut tegak. Langkah pertama dari penelitian Lesson Study ini adalah sebagian besar siswa mendefinisikan kerucut tegak dengan melihat sifat-sifatnya, sebagai contoh kerucut tegak seperti segitiga, kerucut tegak dibentuk oleh segitiga 3 dimensi, dan kerucut tegak dibentuk oleh banyak lingkaran. Kemudian siswa akan diberi pertanyaan oleh guru untuk mengembangkan konsep.
2. Membangun perspektif.
Kerja kelompok mampu memicu siswa mengembangkan berpikir analogis dalam konsep matematika. Kebanyakan siswa mengira bahwa tugas yang diberikan oleh guru membutuhkan pertimbangan khusus.
Dalam hal ini, siswa diberikan model nyata untuk mencari luas dan volume yang kemudian dipelajari dan diidentifikasi dengan memilah-milah komponen pembentuk bangun ruang silinder tegak, bola, dan kerucut tegak dengan bantuan dari guru.
3. Mengeksekusi pemecahan masalah
Siswa yang berpikir induktif akan menggunakan metode pengabstrakan dan pengkonkritan dalam membangun perspektif. Saat siswa sudah mengetahui konsep inti, maka siswa akan terarah untuk berpikir induktif yang cenderung menegaskan konsep mereka. Siswa yang diteliti diberikan model silinder tegak dan siswa berusaha untuk mengidentifikasi komponen dari silinder tegak tersebut yang kemudian mendefinisikan konsep silinder tegak. Ada banyak langkah untuk menstimulasi siswa berpikir induktif. Analisis yang terakhir
4. Pengonsepan logika matematika
Pengonsepan logika matematika melibatkan semua isi metode matematis yaitu: idealisasi, abstraksi, deduksi, induksi, dan simplifikasi.
Reviewed by: Ryan Nur Hidayat
Kegiatan pembelajaran matematika tidak semudah yang dibayangkan, akan tetapi harus teliti dan cermat mempertimbangkan konsep psikologi anak, pengembangan kemampuan, pengalaman, dan strategi menyelesaikan masalah. Sebagai seorang guru matematika haruslah memiliki pola pikir matematis yang juga menggunakan metode yang matematis pula.
Untuk peningkatan pendidikan, perlu diadakan suatu kajian penelitian. Dal hal ini penelitian yang bertujuan untuk mengenalkan siswa untuk mengembangkan metode yang matematis dalam pembelajaran luas silinder tegak, bola, dan volume kerucut tegak. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dalam Lesson Study di dua kelas yaitu kelas 8A dan 8B SMP. Instrumen penelitiannya terdiri dari: kuesioner, wawancara, observasi, dan VTR (Video Tape Recorder).
Dalam Lesson Study, peneliti harus mencari untuk menemukan proses di mana guru sedang berusaha mengenalkan metode pembelajaran luas silinder tegak, bola, dan volume kerucut tegak yang matematis.
Hasil penelitian Lesson Study pada siswa kelas 8 SMP ini dapat dinyatakan tentang metode pembelajaran yang matematis melalui skema kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1. Pengkonsepan dan pemahaman masalah
Siswa memanipulasi model yang konkrit dari silinder tegak, bola, dan kerucut tegak. Langkah pertama dari penelitian Lesson Study ini adalah sebagian besar siswa mendefinisikan kerucut tegak dengan melihat sifat-sifatnya, sebagai contoh kerucut tegak seperti segitiga, kerucut tegak dibentuk oleh segitiga 3 dimensi, dan kerucut tegak dibentuk oleh banyak lingkaran. Kemudian siswa akan diberi pertanyaan oleh guru untuk mengembangkan konsep.
2. Membangun perspektif.
Kerja kelompok mampu memicu siswa mengembangkan berpikir analogis dalam konsep matematika. Kebanyakan siswa mengira bahwa tugas yang diberikan oleh guru membutuhkan pertimbangan khusus.
Dalam hal ini, siswa diberikan model nyata untuk mencari luas dan volume yang kemudian dipelajari dan diidentifikasi dengan memilah-milah komponen pembentuk bangun ruang silinder tegak, bola, dan kerucut tegak dengan bantuan dari guru.
3. Mengeksekusi pemecahan masalah
Siswa yang berpikir induktif akan menggunakan metode pengabstrakan dan pengkonkritan dalam membangun perspektif. Saat siswa sudah mengetahui konsep inti, maka siswa akan terarah untuk berpikir induktif yang cenderung menegaskan konsep mereka. Siswa yang diteliti diberikan model silinder tegak dan siswa berusaha untuk mengidentifikasi komponen dari silinder tegak tersebut yang kemudian mendefinisikan konsep silinder tegak. Ada banyak langkah untuk menstimulasi siswa berpikir induktif. Analisis yang terakhir
4. Pengonsepan logika matematika
Pengonsepan logika matematika melibatkan semua isi metode matematis yaitu: idealisasi, abstraksi, deduksi, induksi, dan simplifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar