Senin, 19 September 2011

The Effort to Increase the Student’s Motivation in Mathematics Learning with Some Teaching Aids in Junior High School 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia


By : Marsigit
Reviewed by : Ryan Nur Hidayat
Salah satu upaya guru dalam meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama adalah dengan membuat mengajar matematika proses belajar menjadi menyenangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih dan menggunakan alat bantu pengajaran beberapa digunakan sebagai model pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi siswa.
Keberhasilan proses belajar mengajar di Matematika tidak jauh dari peran guru sebagai informator, komunikator, dan fasilitator. Metode mengajar digunakan oleh guru bisa melakukan intervensi interaksi antara guru, siswa, dan prestasi belajar. Sampai sekarang, kita masih mendengar banyak siswa yang mengeluh bahwa matematika dipandang sebagai subjek menakutkan, tidak menarik, dan sulit untuk dilakukan, juga tidak terkait banyak kebutuhan sehari-hari. Hal ini dibuktikan oleh kelas dari Ujian Nasional skor, yang masih lebih rendah dari yang diharapkan, meskipun ada, masih banyak siswa yang seperti matematika ditunjukkan dengan prestasi yang baik.  Aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar banyak juga dipengaruhi oleh dua faktor di atas. Pada faktor eksternal pada siswa, guru harus memiliki untuk memotivasi siswa terkait dengan skema bimbingan Ki Hajar Dewantoro kata "Ing Madyo Mangun Karso" yang berarti guru yang harus mendorong motivasi siswa (Mugiharso, 1993).
C. Metodologi Penelitian
1. Konteks Penelitian
Data penelitian tentang peristiwa khusus terjadi di kelas dan lembar kuesioner diambil dari siswa tentang dengan motivasi dalam proses belajar mengajar atau dalam diskusi.
2. Rencana Implementasi
Siklus pendek
Berdasarkan struktur pengajaran di matematika, setiap pertemuan terdiri dari beberapa tahap, seperti pengenalan, pengembangan, aplikasi, dan menutup. Setiap tahap pengembangan dan aplikasi digunakan model matematika secara optimal, baik di dalam maupun di luar kelas.
Panjang Siklus
Sebuah siklus panjang adalah akumulasi dari siklus pendek dalam setiap topik pembelajaran.
3. Teknik pengumpulan data
Seorang peneliti adalah untuk mengumpulkan data kualitatif untuk mengetahui tingkat peningkatan
motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
4. Indikator
Penelitian tindakan kelas dianggap menjadi sukses jika ada peningkatan tingkat keaktifan siswa dalam setiap proses belajar-mengajar.
D. Penelitian Menemukan dan Analisis Data
Sebelum memulai siklus 1, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dari 5 siswa masing-masing dan juga ditunjuk kepala masing-masing kelompok. Hal ini dipilih siswa dengan kemampuan heterogen dan kursi lebih dekat untuk memudahkan kelompok dalam diskusi.
Siklus 1
Topic: Akar dan Square
(A) Dalam setiap tahap perkembangan, item / pertanyaan akan ditampilkan ke semua kelompok.
(B) Guru memberikan proses belajar-mengajar untuk mendiskusikan tentang akar kuadrat dan kuadrat dari nomor menunjukkan, yang digunakan papan kuku dan tangan karet, dan kemudian siswa mulai untuk melakukan lembar pekerjaan mereka, mengangguk kertas individual.
(C) Dalam implementasi menggunakan kartu, pertama, guru memberikan penjelasan tentang cara memainkan permainan.
(D) Setiap kelompok diberi satu set kartu barang campuran dan dibagi rata oleh kepala kelompok dan siswa menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan dalam buku-buku latihan mereka sendiri. Kapan saja selesai, mereka bertukar tugas-tugas mereka dengan orang lain di dalam kelompok, yang telah
selesai tugas sampai semua kartu item yang diharapkan untuk menyelesaikan oleh siswa dalam ± 20 menit berada di luar.
(E) Guru membagikan lembar kunci jawaban.
Hasil dari siklus 1
Selama proses belajar-mengajar dapat dicatat dan diamati berikut beberapa hal:
(1) Siswa antusias, merasa mendapatkan bermain baru, yang belum pernah diterapkan.
(2) Setiap mahasiswa kelompok mampu membawa keluar pendapat mereka sendiri.
(3) Untuk menggunakan lembar kerja siswa bertitik cukup baik untuk membantu siswa dalam memahami konsep akar kuadrat dan.
(4) Penggunaan papan dipaku dan mendorong motivasi tertentu untuk siswa.
E. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian tindakan dengan menggunakan alat bantu mengajar beberapa seperti papan dipaku, bermain kartu, siswa lembar kerja simpul kertas, transparansi
kertas, benang sipat, tiga bilah kayu bisa digunakan sebagai model dalam matematika mengajar untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Sehubungan dengan hasil penelitian, peneliti menyarankan para guru matematika di SMP sekolah tinggi dalam proses belajar-mengajar mereka harus menggunakan metode variasi untuk memotivasi siswa dan untuk menghindari membosankan siswa dan selalu menggunakan bantuan demonstrasi optimal untuk menjelaskan konsep, ide, definisi atau prosedur tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar