By : Marsigit
Reviewed by : Ryan Nur Hidayat
Salah satu
upaya guru dalam meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika di
Sekolah Menengah Pertama adalah dengan membuat mengajar matematika proses
belajar menjadi menyenangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih
dan menggunakan alat bantu pengajaran beberapa digunakan sebagai model
pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi siswa.
Keberhasilan
proses belajar mengajar di Matematika tidak jauh dari peran guru sebagai
informator, komunikator, dan fasilitator. Metode mengajar digunakan oleh guru
bisa melakukan intervensi interaksi antara guru, siswa, dan prestasi belajar.
Sampai sekarang, kita masih mendengar banyak siswa yang mengeluh bahwa matematika
dipandang sebagai subjek menakutkan, tidak menarik, dan sulit untuk dilakukan,
juga tidak terkait banyak kebutuhan sehari-hari. Hal ini dibuktikan oleh kelas
dari Ujian Nasional skor, yang masih lebih rendah dari yang diharapkan,
meskipun ada, masih banyak siswa yang seperti matematika ditunjukkan dengan
prestasi yang baik. Aktivitas siswa
dalam proses belajar-mengajar banyak juga dipengaruhi oleh dua faktor di atas.
Pada faktor eksternal pada siswa, guru harus memiliki untuk memotivasi siswa
terkait dengan skema bimbingan Ki Hajar Dewantoro kata "Ing Madyo Mangun
Karso" yang berarti guru yang harus mendorong motivasi siswa (Mugiharso,
1993).
C.
Metodologi Penelitian
1. Konteks
Penelitian
Data
penelitian tentang peristiwa khusus terjadi di kelas dan lembar kuesioner
diambil dari siswa tentang dengan motivasi dalam proses belajar mengajar atau
dalam diskusi.
2. Rencana
Implementasi
Siklus
pendek
Berdasarkan
struktur pengajaran di matematika, setiap pertemuan terdiri dari beberapa
tahap, seperti pengenalan, pengembangan, aplikasi, dan menutup. Setiap tahap
pengembangan dan aplikasi digunakan model matematika secara optimal, baik di
dalam maupun di luar kelas.
Panjang
Siklus
Sebuah
siklus panjang adalah akumulasi dari siklus pendek dalam setiap topik
pembelajaran.
3. Teknik
pengumpulan data
Seorang
peneliti adalah untuk mengumpulkan data kualitatif untuk mengetahui tingkat
peningkatan
motivasi
siswa dalam proses belajar mengajar.
4. Indikator
Penelitian
tindakan kelas dianggap menjadi sukses jika ada peningkatan tingkat keaktifan
siswa dalam setiap proses belajar-mengajar.
D.
Penelitian Menemukan dan Analisis Data
Sebelum
memulai siklus 1, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dari 5 siswa
masing-masing dan juga ditunjuk kepala masing-masing kelompok. Hal ini dipilih
siswa dengan kemampuan heterogen dan kursi lebih dekat untuk memudahkan
kelompok dalam diskusi.
Siklus 1
Topic: Akar
dan Square
(A) Dalam setiap
tahap perkembangan, item / pertanyaan akan ditampilkan ke semua kelompok.
(B) Guru
memberikan proses belajar-mengajar untuk mendiskusikan tentang akar kuadrat dan
kuadrat dari nomor menunjukkan, yang digunakan papan kuku dan tangan karet, dan
kemudian siswa mulai untuk melakukan lembar pekerjaan mereka, mengangguk kertas
individual.
(C) Dalam
implementasi menggunakan kartu, pertama, guru memberikan penjelasan tentang
cara memainkan permainan.
(D) Setiap
kelompok diberi satu set kartu barang campuran dan dibagi rata oleh kepala kelompok
dan siswa menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan dalam buku-buku latihan mereka
sendiri. Kapan saja selesai, mereka bertukar tugas-tugas mereka dengan orang
lain di dalam kelompok, yang telah
selesai
tugas sampai semua kartu item yang diharapkan untuk menyelesaikan oleh siswa
dalam ± 20 menit berada di luar.
(E) Guru
membagikan lembar kunci jawaban.
Hasil dari
siklus 1
Selama
proses belajar-mengajar dapat dicatat dan diamati berikut beberapa hal:
(1) Siswa
antusias, merasa mendapatkan bermain baru, yang belum pernah diterapkan.
(2) Setiap
mahasiswa kelompok mampu membawa keluar pendapat mereka sendiri.
(3) Untuk
menggunakan lembar kerja siswa bertitik cukup baik untuk membantu siswa dalam memahami
konsep akar kuadrat dan.
(4)
Penggunaan papan dipaku dan mendorong motivasi tertentu untuk siswa.
E.
Kesimpulan
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penelitian tindakan dengan menggunakan alat bantu
mengajar beberapa seperti papan dipaku, bermain kartu, siswa lembar kerja
simpul kertas, transparansi
kertas,
benang sipat, tiga bilah kayu bisa digunakan sebagai model dalam matematika mengajar
untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Sehubungan
dengan hasil penelitian, peneliti menyarankan para guru matematika di SMP sekolah
tinggi dalam proses belajar-mengajar mereka harus menggunakan metode variasi
untuk memotivasi siswa dan untuk menghindari membosankan siswa dan selalu
menggunakan bantuan demonstrasi optimal untuk menjelaskan konsep, ide, definisi
atau prosedur tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar