By : Marsigit
Reviewed by : Ryan Nur Hidayat
Sebagian besar calon guru
matematika memiliki sedikit kesempatan untuk mengamati proses pembelajaran
secara efektif. Mereka hanya belajar di dalam kelas dan hanya menerapkan metode
untuk memecahkan soal saja, mereka belum mempunyai banyak kesempatan untuk
menjadi seorang guru seutuhnya. Dengan kata lain, mereka belum mempunyai
pengalaman untuk berinteraksi di dalam kelas dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu pengembangan metode
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan guru yang profesional yaitu dengan Video Tape Recorder (VTR). VTR
dapat membantu guru (khususnya
matematika) agar mudah menyampaikan materi dengan penekanan pada materi
utama dalam pembelajaran dan mempermudah dalam diskusi kelas (Isoda,M,2006).
Menurut Isoda, kegiatan belajar
mengajar dibagi menjadi tiga bagian: a) perencanaan pembelajaran b) bagian
observasi c) diskusi dan refleksi. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa ketika
kita menggunakan VTR, kita juga bisa langsung mengamati kegiatan yang dilakukan
oleh siswa. Akan tetapi VTR mempunyai kekurangan dalam dimensi, parameter dan
konteks karena progam yang disiapkan (tercatat) dari perspektif perekam dan
tidak ada suara (hanya visual saja).
Melalui pengamatan VTR, kita belajar
banyak hal dan menerapkan dalam kegiatan lain. Guru di Indonesia dapat
mengamati proses pembelajarandalam konteks berbeda (misalnya Jepang) melalui
VTR. Jika kita amati proses pembelajaran melalui VTR, diperlukan ringkasan
pendek dan mengamati VTR beberapa kali untuk jelas memahami isinya. Setelah
mengamati mungkin diperlukan diskusi dan refleksi untuk memperoleh pembelajaran
yang inovatif.
Tinjauan Teoritis tentang
Pengembangan TIK untuk Guru Profesional Matematika
Matematika Sekolah (NCTM 2000)
mengidentifikasi teknologi sebagai pedoman untuk pengajaran dan pembelajaran
matematika. Fokus saat ini adalah pengembangan profesi guru dan kebutuhan untuk
mendukung pembelajaran matematika. Penggunaaan teknologi yang tepat dapat
membantu pendidik untuk memperdalam pemahaman dan pengembangan metematika.
Inisiatif ini berdampak langsung pada siswa dan pengalaman tentang metematika
mereka. (Wilkerson, T.L. dan Rogers, W.D., 2003). Strategi pelaksanaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ke pendidikan matematika dapat
dikembangkan dalam upaya ekstensif dalam mempromosikan pembangunan guru
profesional. Strategi untuk memberikan visi yang luas pada penggunaan dan
pengenalan sistematis ICT ke dalam berbagai bidang pendidikan: 1) hubungan
antara masyarakat dan pendidikan, 2) kehidupan di sekolah, 3) isi dan metode
pendidikan, 4) Ketentuan untuk peralatan komputer dan pembelajaran bantuan, 5)
peran dan kualifikasi guru, 6) hubungan antara ilmu pengetahuan dan pendidikan,
7) manajemen dan pendanaan implementasi TIK. Pelatihan Guru dalam hal TIK
adalah salah satu bagian yang paling penting. (Informacijos 2000 di Dagiene,
V., 2003).
Apa tujuan utama dan ruang
lingkup untuk memperkenalkan TIK dalam pengembangan guru matematika
profesional? mungkin Kita telah berkonsentrasi pada isu-isu berikut: 1) untuk
mengembangkan pendidikan guru untuk menghadapi tuntutan masyarakat
informasi, 2) mengembangkan digital bahan
belajar untuk guru, 3) untuk memberikan dukungan pedagogik bagi para guru.
(Bottino dan Furinghetti 1999).
Setelah guru belajar cara
penggunaan yang tepat dari TIK dapat memberikan kontribusi nyata untuk bekerja
secara profesional.
http://rianhidayat47.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://rianhidayat47.blogspot.com/2011/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar