Senin, 03 Oktober 2011

Developing Mathematics Education In Indonesia


By: Marsigit
Reviewed by: Ryan Nur Hidayat 

Meningkatkan tingkat kecerdasan dan melanjutkan kesejahteraan umum adalah amanat dari UUD 1945 yang sesalau menjadi fokus utama dari pemerintah Indonesia. Hal ini menjelaskan bahwa pendidikan yang merupakan akar dari kecerdasan bangsa juga menjadi perhatian utama bagi pemerintah Indonesia.
Gambaran dari model pembelajaran di Indonesia biasanya adalah guru menjelaskan secara langsung dan memberikan pertanyaan, kemudian siswa mengerjakan tugas dengan kertas dan pensil dan melakukannya di dalam kelas. Pembelajaran ini berpusat pada guru, sehingga guru menjadi figure sentral yang memberikan pengetahuan dan siswa hanya sebagai penerima saja. Tantangan bagi pendidik untuk masa depan adalah meningkatkan pembelajaran siswa dengan cara seorang guru lebih meningkatkan kemampuan menyusun perintah, agar perintah-perintah tersebut dapat diikuti oleh siswa sebagai tutorial untuk membangun sendiri kemampuan yang akan mereka peroleh.
Sampai saat ini kemampuan matematika dan ilmu pengetahuan alam anak-anak Indonesia masih terbilang rendah, hal ini mungkin saja dikarenakan : minimnya aktivitas laboratorium, kurangnya kemampuan guru dalam pendekatan metode pembelajaran ilmu pengetahuan alam, Isi dari kurikulum matematika dan ilmu pengetahuan alam terlalu banyak, terlalu banyak ketentuan administratif untuk guru, kurangnya peralatan laboratorium dan sumber daya manusia. Di samping itu, dalam mempersiapkan guru untuk sekolah dasar dan sekolah menengah, kita mengalami masalah seperti orang-orang yang masuk dalam lembaga LPTK adalah orang dengan kemempuan akademik yang rendah. Sehingga kondisi guru matematika dan ilmu pengetahuan alam disekolah harus ditingkatkan kualifikasinya, sebagian dari mereka juga kurang menguasai matematika dan ilmu pengetahuan alam, tidak adanya sisten evaluasi bagi guru, pengawas hanya mengawasi secara administratif saja dan tidak meninjau poses mengajar guru di kelas, sistem kenaikan pangkat guru tidak mendorong adanya peningkatan mutu guru. Selain itu di dalam kurikulum juga dijumpai adanya masalah di antarnya adalah: banyak guru masih kesulitan dalam menganalisis isi dari pedoman program mengajar, jumlah dari materi dan isi dari mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam memungkinkan guru untuk mengalami kesulitan untuk mengajar, banyak topik yang terlalu sulit untuk dimengerti oleh siswa, sebagian guru mempertimbangkan bahwa beberapa urutan topik perlu untuk disusun kembali, aspek yang ada didalam isi materi perlu untuk dipermudah. Selain itu masih juga banyak dijumpai masalah dalam hal pendekatan mengajar guru dan cara penilaian.
Untuk menyelesaikan masalah di atas di butuhkan adanya kerjasama diantara institusi-institusi pendidikan untuk mencari alternatif penyelesaian dengan melihat pengalaman pendidikan negara-negara lain yang mungkin mempunyai peluang untuk mnguntungkan seperti: membahas dan meningkatkan pelaksanaan pengembangan kurikulum melalui buku, bahan ajar, metode pembelajaran dan penilaian, memperkaya pengalaman matematika dan ilmu pengetahuan alam bagi pendidik, meningkatkan kualitas mengajar guru dan mengembangkan laboratorium, menyelesaikan masalah pembelajaran pengajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam di sekolah, dan mengungkpakan pendapat untuk menigkatkan pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar